Pages

Selasa, 11 Oktober 2011

Kiat Berpromosi Paling Jitu Sepanjang Zaman

Hari boleh terus berganti. Zaman boleh semakin modern. Teknologi boleh semakin canggih. Tapi ada dua hal yang tidak pernah berubah, khususnya di bidang promosi. Kedua hal hal ini sejak zaman dahulu kala tetap terbukti dan tetap diakui sebagai kiat berpromosi yang paling jitu.

Kedua hal tersebut adalah:
1. Iklan dari mulut ke mulut
2. Iklan terselubung, atau iklan halus, atau iklan advertorial

Mari kita bahas keduanya

1. Iklan Dari Mulut ke Mulut

Tahukah Anda? Saya pernah langsung percaya pada Panadol bukan karena melihat iklannya di televisi? Tapi karena dokter yang saya datangi memberi saya Panadol!

Tahukah Anda? Saya pernah langsung membeli sebuah ebook, padahal saya baru mengenalnya selama lebih kurang 5 menit! Kenapa bisa begitu? Karena ada seorang sahabat terdekat saya yang berkata, ”Jon, coba kamu beli ebooknya deh. Bagus banget. Aku sudah membuktikannya.”

Tahukah Anda, kenapa saya akhirnya bergabung dengan Asian Brain? Tak lain dan tak bukan karena di pertengahan tahun 2007 lalu, saya bertemu langsung dengan si pendirinya, yakni Anne Ahira!

Ya, promosi dari mulut ke mulut memang sangat jitu!

Memang, promosi jenis ini bisa terkesan lambat, karena Anda harus mendatangi orang-orang yang Anda kenal satu-persatu.

Tapi di zaman serba canggih seperti sekarang ini, sebenarnya promosi dari mulut ke mulut bisa Anda jalankan secara lebih cepat dan tetap efektif.

Sebelum saya beritahu kiatnya, saran saya sebaiknya Anda baca dulu kedua tulisan berikut (Sebab bila belum dibaca, saya khawatir bila Anda salah mempraktekkan kiat ini, sehingga hasilnya malah tidak baik):

  1. Contoh Cara Berpromosi yang Tidak Baik dan DILARANG
  2. Contoh Cara Berpromosi yang Baik dan DIANJURKAN

Oke, silahkan dibaca dulu ya

Nah, begini kiatnya:

Anda bisa mengirim pesan kepada teman-teman Anda. Pesan ini bisa lewat email, personal message di Facebook atau forum diskusi, dan sebagainya. Tapi sebelum mengirim email, pastikan dulu bahwa:

  1. Teman Anda tersebut telah Anda kenal dengan baik. Lebih baik lagi bila dia adalah sahabat Anda, atau teman Anda satu komunitas, tetangga, teman satu kantor, dan sebagainya.
  2. Teman Anda tersebut dipastikan memang tertarik pada produk yang hendak Anda iklankan. Misalnya Anda hendak mempromosikan Sekolah-Menulis Online padanya. Pastikan bahwa dia memang tertarik untuk belajar menulis secara lebih serius.
  3. Anda memperkirakan bahwa si teman tersebut memang sanggup SECARA FINANSIAL untuk membeli produk yang akan Anda promosikan.

Nah, setelah memastikan ketiga poin di atas, silahkan langsung kirim pesan padanya.

Kirimlah pesan dengan bahasa yang akrab saja, yang alamiah saja. Yang wajar dan natural saja.

Contohnya begini:

Halo Dewi, apa kabar nih? Makin cantik aja kayaknya.
Gimana pesta lu kemarin? Rame gak? Selamat ya. Tapi maaf gue gak bisa dateng. Lagi ada acara lain.
Oh ya, gue denger-denger, lu katanya mau belajar menulis secara serius ya. Nah, gue ada info menarik nih. Lu mungkin pernah dengar Sekolah-Menulis Online atau SMO. Gabung aja di sana. Asyik pokoknya.
Kalau lu tertarik, ini link untuk mempelajarinya lebih detil:
http://………………………
Oke deh, thanks a lot ya. Jangan lupa SMS gue kalo ada yang perlu ditanyakan.
Santi

Nah, lakukan hal yang sama terhadap teman-teman Anda lainnya.

Perlu diingat:
Hindari dan jangan pernah mengirim pesan iklan kepada banyak orang sekaligus!
Tulislah pesan email yang bersifat sangat personal. Satu pesan email untuk satu orang.
Memang ini lebih merepotkan dan lebih lama prosesnya. Tapi yakin deh, insya Allah hasilnya akan lebih memuaskan!

* * *

2. Iklan Terselubung atau iklan halus atau advertorial atau ARTICLE MARKETING

Seperti yang sudah pernah dibahas di sini:

Hampir semua orang tidak suka membaca iklan.
Hampir semua orang tidak suka bila dimintai sesuatu.
Hampir semua orang akan lebih suka bila diberi daripada diminta

Nah, salah satu konsep iklan yang paling jitu dan paling sesuai dengan kecenderungan manusia seperti ini adalah IKLAN TERSELUBUNG.

Maksudnya, buatlah tulisan yang isinya berupa sharing, atau berbagi. Tapi tentu saja, hal yang Anda share atau bagi-bagikan tersebut harus sesuai topiknya dengan produk yang Anda promosikan.

Katakanlah Anda hendak mempromosikan sebuah produk kesehatan. Maka buatlah artikel dengan tema “Kiat Menjaga Kesehatan agar Tetap Bugar dan Tak Pernah Sakit”. Lalu selipkan iklan produk Anda secara halus dan meyakinkan.

Oleh : Jonru

Cafe Bisnis Online

Panduan Bisnis Internet:



0 komentar:

Posting Komentar

Panduan Bisnis Internet Untuk Pemula dan Jawara